Sabtu, 26 Mei 2018

proposal ilmu kalam, tasawuf ,dan filsafat


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuhan. Jika pembicaraan ilmu kalam hanya berkisar pada keyakinan-keyakinan yang harus di pegang oleh umat islam, tanpa argumentasi rasional, ilmu ini lebih spesifik mengambil bentuk sendiri dengan istilah ilmu tauhid atau ilmu ‘aqa’id. Pembicaraan materi-materi yang tercakup dalam ilmu kalam terkesan tidak menyentuh dzauq ( rasa rohaniah).
Kajian agama erat hubungannya dengan kajian filosofis, lantaran agama juga menyangkut fundamental value dan ethnic values, untuk tidak semata mata bersifat teologis. Hal demikian dapat dimaklumi, lantaran pendekatan legal-formal  dan lebih-lebih lagi pendekatan fiqh jauh lebih dominan dari pada pendekatan yang lainnya.
Baik ilmu kalam,filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya berusaha mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya.
Perbedaannya terletak pada aspek metodeloginya. Ilmu kalam, ilmu yang menggunakan logika. Pada dasarnya ilmu ini menggunakan metode dialektika ( dialog keagamaan ). Sementara itu, filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Dan metode yang digunakan adalah rasional. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menekankan rasa dari pada rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah definisi dari Ilmu kalam ?
2.      Apakah definisi dari Tasawuf ?
3.      Apakah definisi dari Filsafat ?
4.      Bagaimana persamaan antara Ilmu kalam, Filsafat dan Tasawuf ?
5.      Bagaimana perbedaan antara Ilmu kalam, Filsafat dan Tasawuf ?
6.      Bagaimana hubungan antara Tasawuf dan Ilmu kalam ?
7.      Bagaimana hubungan antara Filsafat dan Tasawuf ?
8.      Bagaimana hubungan antara Ilmu kalam dan Filsafat ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ilmu kalam, Filsafat, dan Tasawuf.
1.      Pengertian Ilmu kalam
Ilmu kalam berasal dari bahasa arab yang berarti ilmu yang membicarakan tentang kalamullah. Pembicaraan yang dimaksud adalah pembicaraan yang bernalar dan menggunakan logika. Maka ciri utama ilmu kalam adalah rasionalitas atau logika.

Secara etimologis terdiri dari dua perkataan : Pertama, arti ilmu itu sendiri yaitu pengetahuan. kedua, adalah kalam artinya perkataan atau juga percakapan. Ilmu ini biasa digunakan sebagai nama dari ilmu yang membahas aqidah-aqidah dalam Islam.

Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin. Atau Ilmu yang membahas soal-soal keimanan.

Sedangkan ilmu kalam secara Terminologi /definisi / istilah ada beberapa pendapat :

·         Menurut Musthafa Abdul Raziq definisi ilmu kalam adalah ilmu yang berkaitan dengan aqidah imani yang dibangun dengan argumentasi-argumentasi rasional.
·         Menurut AlFarabi definisi ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang membahas dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin Islam.
·         Menurut Ibnu Khaldun definisi ilmu kalam adalah ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.
·         Menurut Syekh Muhammad Abduh definisi ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib baginya, sifat-sifat yang jaiz baginya dan tentang sifat-sifat yang ditiadakan darinya dan juga tentang rasul-rasul Allah baik mengenai sifat wajib, jaiz dan mustahil dari mereka.
Jadi Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan/membahas tentang masalah ketuhanan/ketauhidan (mengesakan Tuhan) dengan menggunakan dalil-dalil fikiran dan disertai alasan-alasan yang rasional.

2.      Pengertian Tasawuf
Arti kata tasawuf dan asal katanya menjadi perdebatan para ahli bahasa. Ada yang mengatakan dari kata “shifa’’ artinya suci, bersih ibarat kilat kaca, sebagian ulama mengatakan dari kata“shuff”, artinya bulu domba sebab orang yang memasuki tasawuf itu memakai baju dari bulu domba, dan sebagian yang mengatakan diambil dari kata “shuffah”, ialah sekelompok sahabat nabi yang mengasingkan dirinya di suatu tempat terpencil di samping mesjid nabi.
 Menurut  Ibnu khaldun ia mendefenisikan tasawuf adalah semacam ilmu syariat yang timbul didalam agama, asalnya adalah tekun ibadah dan memutuskan hubungan dengan segala sesuatu selain Allah, hanya menghadap Allah semata. Menolak hiasan-hiasan ,serta membenci perkara-perkara yang menipu orang banyak, kelezatan harta benda, kemegahan dan menyendiri  menuju jalan tuhan dalam khalwat dan ibadah.

3.      Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Philos dan Sophia,  Philos artinya cinta yang sangat mendalam dan Sophia artinya kebijaksanaan. Jadi arti filsafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijakan.
Filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut pandangan hidup (masyarakat). Menurut Al-Farabi, filsafat yaitu ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya.

B.     Persamaan antara Ilmu kalam, Filsafat dan Tasawuf.
Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian. Objek kajian ilmu kalam adalah ke-Tuhanan dari segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah ke-Tuhanan disamping masalah alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada. Sedangkan objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Jadi, dilihat dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan ke-Tuhanan.
Baik ilmu kalam, filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya berusaha mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan wataknya sendiri pula, berusaha menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia ( yang belum atau tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan karena berada diluar atau diatas jangkauannya ), atau tentang Tuhan. Sementara itu, tasawuf- juga dengan metodenya yang tipikal –berusaha menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan perjalanan spiritual menuju Tuhan.

C.    Perbedaan antara Ilmu kalam, Filsafat dan Tasawuf.
Perbedaan  diantara  ketiga ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam, sebagai ilmu yang menggunakan  logika, disamping argumentasi-argumentasi naqliyah berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama, yang sangat tampak apologinya. Pada dasarnya ilmu ini menggunakan metode dialektika  (jadaliyah) dikenal juga dengan istilah dialog keagamaan, ilmu kalam berisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan melalui argumen-argemen rasional. Sebagian ilmuwan bahkan mengatakan bahwa ilmu ini berisi keyakinan-keyakinan kebenaran, praktek dan pelaksanaan ajaran agama, serta pengalaman keagamaan yang dijelaskan dengan pendekatan rasional.
Sementara itu, filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memproleh kebenaran rasional. Metode yang digunakan pun adalah metode rasional. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan  (mengembarakan atau mengelanakan) akal budi secara radikal (mengakar) dan integral (menyeluruh) serta universal (mengalam) tidak merasa terikat oleh ikatan apapun, kecuali ikatan tangannnya sendiri yang bernama logika. Peranan filsafat sebagaimana dikatakan Socrates adalah berpegang  teguh pada ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan konsep-konsep.
Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa dari pada rasio. Oleh sebab itu, filsafat dan tasawuf sangat distingtif. Sebagai sebuah ilmu yang prosesnya diperoleh dari rasa, ilmu tasawuf  bersifat sangat subjektif, yakni sangat berkaitan dengan pengalaman seseoarang.  itulah sebabnya, bahasa tasawuf  sering tanpak aneh bila dilihat dari aspek rasio. Hal ini karena pengalaman rasa sangat sulit dibahasakan. Pengalaman rasa lebih mudah dirasakan langsung oleh orang yang ingin memproleh kebenarannya dan mudah digambarkan dengan bahasa lambang, sehingga sangat interpretable (dapat diinterpretasikan bermacam-macam).
Sebagian orang memandang  bahwa ketiga ilmu itu memiliki jenjang tertentu. Jenjang pertama adalah ilmu kalam,  kemudian filsafat dan yang terakhir adalah ilmu tasawuf. Oleh sebab itu, merupakan suatu kekeliruan apabila dialektika kefilsafatan atau tasawuf teoretis diperkenalkan kepada masyarakat awam karena akan berdampak pada terjadinya rational jumping  (lompatan pemikiran).

D.    Hubungan antara Ilmu kalam, Filsafat, dan Tasawuf.
a.      Hubungan Ilmu Tasawuf dengan Ilmu kalam
Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu tasawuf berfungsi sebagai pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Penghayatan yang mendalam melalui hati (dzauq dan wijdan) tehadap ilmu tauhid atau ilmu kalam menjadikan ilmu tasawuf lebih terhayati atau teraplikasikan dalam perilaku. Dengan demikian, ilmu tasawuf merupakan penyempurna ilmu tauhid jika dilihat dari sudut pandang bahwa ilmu tasawuf merupakan sisi terapan rohaniah dari ilmu tauhid.

Ilmu kalam berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf. Oleh karena itu, jika timbul suatu aliran yang bertentangan dengan aqidah, atau lahir suatu kepercayaan baru yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunah, hal itu merupakan penyimpangan atau penyelewengan. Selain itu, ilmu tasawuf juga berfungsi sebagai pemberi kesadaran rohaniah dalam pedebatan kalam. Sebagaimana disebutkan bahwa ilmu kalam dalam dunia islam cenderung menjadi sebuah ilmu yang mengandung muatan rasional dan muatan aqliyah. Jika tidak diimbangi oleh kesadaran rohaniah , ilmu kalam dapat bergerak ke arah yang lebih liberal dan bebas.

Hubungan ilmu tasawuf dan ilmu tauhid dalam buku yang berjudul Asma Al-Husna , Al-Ghazali menjelaskan dengan baik mengenai persoalan tauhid kepada Allah SWT, terutama berkenaan dengan nama-nama Allah SWT yang merupakan materi pokok ilmu tauhid. Nama Tuhan Ar-Rahman dan Al-Rahim, pada aplikasi rohaniahnya merupakan sebuah sifat yang harus diteladani. Jika sifat Ar-Rahman diaplikasikan, seseorang akan memandang orang yang durhaka dengan kelembutan bukan kekasaran; melihat orang dengan mata rahim, bukan dengan mata yang menghina, bahkan ia mencurahkan ke-rahim-annya kepada orang yang durhaka agar orang tersebut dapat diselamatkan. (Rosihon Anwar dan Mukhtar Solihin, 2004: 88-89)

Dengan ilmu tasawuf, semua persoalan yang berada dalam kajian ilmu tauhid terasa lebih bermakna , tidak kaku, bahkan akan lebih dinamis dan aplikatif.

b.      Hubungan Filsafat dan Tasawuf
Keduannya sama-sama berupaya untuk mengantarkan manusia memahami keberadaan Allah, sehingga bersedia melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Upaya untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan itulah yang dapat mengantarkan manusia pada kesempurnaan jiwa.
 Dan dapat disimpulkan bahwa, filsafat lebih bersifat teoritis, sementara tasawuf lebih bersifat praktis. Artinya, antara filsafat islam dan tasawuf sama-sama berupaya untuk mengantarkan manusia agar memahami keberadaan Allah. Filsafat sebagai sarana teoritis yang dapat mengantarkan manusia kepada keyakinan praktis. Keyakinan praktis inilah yang menjadi wilayah tasawuf. Jadi, tujuan belajar filsafat islam adalah mencapai wilayah tasawuf.

c.       Hubungan Ilmu kalam dengan Filsafat
Dari pembahasan di atas dapat kita pahami bahwa filsafat memiliki peranan untuk membongkar atau sebagai alat untuk mendekati realitas secara mendalam. Sedangkan filsafat sendiri tidak bisa membongkar apa yang ilmu kalam bongkar, jika informasi tidak didapatkan.
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa Hubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat adalah Ilmu Kalam membutuhkan ilmu lain untuk memprosesnya, dengan filsafat maka kita dapat memahami bahwa suatu realitas memiliki eksistensi, fungsi, nilai, kedudukan, hubungan sebab akibat, hubungan dengan realitas lain dsb. Contohnya : kedudukan Allah terhadap Manusia, Sifat Sifat Allah, dan Penciptaan Manusia dan Hubungannya dengan Keberadaan Allah.
Ilmu Filsafat adalah ilmu dasar yang sifatnya umum, tidak akan berfungsi jika tidak ada kajian atau objek yang diteliti. Maka itu seperti rukun islam , rukun iman , Fungsi Iman Kepada Kitab Allah, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia tentu membutuhkan ilmu kalam memahaminya secara spesifik.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan dengan bukti-bukti yang meyakinkan,  kemudian filsafat berasal dari kata philos (cinta) dan shopia (kebijaksanaan), dengan demikian filsafat adalah mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat, dan berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia. Sementara tasawuf adalah suci, atau keadaan yang selalu berorientasi kepada kesucian jiwa, mengutamakan panggilan Allah, berpola hidup sederhana, mengutamakan kebenaran, dan rela berkorban demi tujuan-tujuan yang lebih mulia disisi Allah.
Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian. Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disamping masalah alam, manusia,  dan segala sesuatu yang ada. Objek  kajian tasawuf adalah tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadapnya. Jadi, dilihat dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan.
Perbedaan diantara ketiga ilmu tersebut  terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika dan menggunakan metode dialektika (jadaliyah) yang di kenal juga dengan dialog keagamaan. Sementara filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Metode yang digunakan pun adalah metode rasional. Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa dari pada rasio metode yang digunakan menurut sebagian pakar adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang datang dari tuhan. Ilmu kalam berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf, selain itu ilmu tasawuf  juga mempunyai fungsi sebagai pemberi kesadaran rohaniah dalam perdebatan-perdebatan kalam.


DAFTAR PUSTAKA
-          https://hadialmajaly.wordpress.com/2016/08/25/makalah-tentang-hubungan-ilmu-kalam-tasawuf-dan-filsafat/


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu kalam ini tanpa suatu halangan apapun.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam mengerjakan makalah ini, harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
Karena keterbatasan pengalaman kami, sekiranya terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya terhadap semua pihak.
                                                                                                      
                                                                                        






Jambi,    Desember 2017



Penulis




DAFTAR  ISI

Kata pengantar .................................................................................................................. i
Daftar isi ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A.    Latar belakang.........................................................................................................
B.     Rumusan masalah....................................................................................................
C.     Tujuan penelitian.....................................................................................................    
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
1.      Pengertian demokrasi..............................................................................................
2.      Ciri-ciri demokrasi...................................................................................................
3.      Demokrasi indonesia...............................................................................................
4.      Pengertian dan fungsi konstitusi.............................................................................
5.      Klasifikasi konstitusi...............................................................................................
BAB III PENUTUPAN
A.    Kesimpulan..............................................................................................................
B.     Daftar pustaka           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JUDUL-JUDUL SKRIPSI TERBARU 2018

ASSALAMUALAIKUM WR.WB  Tanpa berlama lagi langsung aja gan di cari monggo: 1.      PENERAPAN NILAI-NILAI ISLAM PADA BANK BERB...